Showing posts with label Oase. Show all posts
Showing posts with label Oase. Show all posts

Wednesday, 28 November 2018

Allah Bayar Secara Tunai

Wajib baca jika anda seorang anak insan ALLAH BAYAR SECARA TUNAI

ALLAH BAYAR SECARA TUNAI
(Wajib baca jika anda seorang anak manusia)

Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata)

1 hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo,
Seorang sobat meminta bantuan,
Agar saya sanggup menyalurkan derma kepada orang miskin,

Saya belikan kain sarung,
Beli roti,
Dll,
Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal,
Tak usah saya sebut namanya,

Saat hingga kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb,
Tiba-tiba ada seorang ibu bau tanah berlari dari asrama (panti) mendekati saya,
.
"Ye...
Ye...
Anak saya datang,
Anak saya datang,
Senangnya anak saya datang..."

Saya tak mengenal ia siapa,
Ibu itu memeluk saya,
Dia cium saya,

Baca Juga: 
  • Mengatasi Rasa Was-was dalam Hati
  • Cara Agar Sabar dalam Mendidik Anak

  • 0rang bau tanah itu berkata...

    "Nak...
    Kenapa tinggalkan ibu disini nak,
    Ibu mau pulang...
    Ibu rindu rumah kita..."

    Saya waktu itu...
    Hampir tak sanggup berkata-kata,
    Ya Allah...
    Saya coba mengucapkan kata...

    "Bu..."

    Saya pegang tanganya,
    Saya lihat mukanya,
    Dia bilang...

    "Sampai hati nak,
    Kau tak mengaku saya ini ibu kau..."

    Bisa saya bayangkan,
    Bagaimana perasan ia begitu rindu pada anak nya,
    Saya coba berpura-pura,
    Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

    "Bu...
    Maafkan saya ya..."

    Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi,
    Saya ambil roti, dl
    Dan saya suapkan ke mulutnya,
    Tak terasa menetes air mata dipipi,

    Mencoba bayangkan,
    Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya,
    Bila kita anaknya,
    Mengambilkan sepotong roti,
    Kita suapkan kemulutnya,
    Bagaimana perasaan ia ?
    Bagaimana perasan kita ?

    Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi,
    Dia pegang tangan saya,
    Subhana Allah...
    Saya sanggup mencicipi bagaimana perasaan ia yang begitu rindu kepada anaknya,

    Saat saya hendak pulang,
    Dia pegang kaki saya sambil berkata...

    "Nak...
    Jangan tinggalkan ibu nak,
    Ibu mau balik,
    Ibu mau pulang..."

    Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,
    Melihat data ia ternyata anaknya ada 5 orang,
    Yang paling besar bergelar Tan Sri,
    0rangnya memang kaya,
    Punya nama besar,
    Dan ahli orangnya,

    Waktu saya izin pulang,
    Dia pegang baju saya,
    Dia bilang mau ikut saya pulang,
    Saya bilang
    "Di kendaraan beroda empat ada banyak barang",
    "Tak apa kata ibu itu,
    Saya duduk sama barang-barang,
    Itu"...

    Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,

    Pulang ke rumah saya,
    Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang,
    Saya baca doa, sl
    Saya tengok air mata ia jatuh,
    Selesai doa saya salami beliau,
    Saya cium tangannya,
    Saya bilang...

    "Bu...Maafkan saya ya..."

    Waktu itu,
    Saya tak membayangkan,
    Kalau ibu saya sudah meninggal,
    Tapi saya bayangkan ibu ini yaitu ibu saya,
    Sebab dia rindu pada anak-anaknya,

    Di hari ketiga di rumah saya,
    Waktu Sholat Isya',
    Selesai doa saya salami beliau,
    Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya,
    Dia salam,

    Saya bilang...

    "Bu...
    Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?,
    2 hari yang kemudian ibu salam,
    Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,
    Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"

    Dia bilang...

    "Ustaz...
    Kau bukan anak saya kan..."

    Subhanaallah...
    Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",
    Saya bilang...

    "Kenapa ibu panggil saya ustaz ?
    Saya anak ibu..."

    Dia berkata...

    "Bukan...
    Kalau anak saya dia tak akan menyerupai ini,
    Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya,
    Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."

    Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini,
    Spontan saya pegang dia,
    Saya peluk dia,
    Saya menangis,
    Saya bilang...

    "Bu...
    Walaupun bukan ibu saya,
    Tapi saya sayang ibu menyerupai ibu saya..."

    Saya pegang tangan ibu ini...
    Walaupun bukan ibu saya,
    Tapi saya tahu hatinya sangat rindu bersahabat dengan anaknya,
    Waktu itu saya pandang wajahnya,
    Saya bilang...

    "Bu...
    Walaupun ibu saya telah tiada,
    Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya,
    Ibu duduklah di sini..."

    Saat makan,
    Saya suapkan nasi ke mulutnya,
    Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,

    Saya tanya...

    "Kenapa bu ?"

    Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat,
    Saya angkat dia,
    Panggil ambulan antar ke rumah sakit,

    Waktu di RS,
    Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini,
    Dia pegang tangan saya dia berkata...

    "Ustaz...
    Kalau saya mati,
    Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya,
    Kalau saya sudah mati,
    Jangan beritahu mereka di mana makam saya,
    Kalau mereka tahu di mana kubur saya,
    Jangan izinkan dia pegang watu nisan saya..."

    Saya pegang ia saya berkata...

    "Bu...
    Jangan ngomong menyerupai itu,
    Bu..."

    Isteri saya menangis di sebelah,
    Anak saya menangis di sebelah memegang dia,
    Kami pegang dia...

    "Bu...
    Jangan ngomong menyerupai itu,
    Bu..."

    Dia geleng kepala,
    Rupa-rupanya itulah ketika penghujung hayatnya,
    Akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu,

    Dia meninggal dalam pelukan saya,
    Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,

    Sahabat,
    Bila kita masih ada ibu,
    Tolonglah taat pada ibu kita,
    Jangan durhaka pada ibu kita,
    Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo,
    Saat ibu kita sakit kita jaga dia,
    Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...

    Sahabat-sahabat coba tanya ibu kita...

    "Bagaimana penderitaan ibu ketika mengandung saya dulu ?
    Bagaimana sakitnya ibu ketika melahirkan saya dulu ?"

    Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian...
    Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh,
    Karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...

    Sahabat-sahabat semua...
    Selepas wafatnya ibu ini, ternyata isu kematiannya hingga juga kepada anaknya yang sulung,
    Anak dia terus telefon saya...

    Apa anaknya bilang pada saya...

    "Saya akan bawa anda ke pengadilan,
    Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...

    3 tahun dia titipkan ibunya di Panti,
    Dia tak pergi lihat,
    Sebab itu ibunya rindu,
    Hingga ibu itu tak sanggup membedakan saya dengan anaknya...

    Akhirnya saya tunggu,
    Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,
    Saya pergi ceramah di Masjid di tempat pecinaan,
    Selesai saya ceramah tiba seorang lelaki memeluk saya,

    Menangis dalam masjid,
    0rang dalam masjid heran,
    Ada apa ini,
    Saya tanya pada dia...

    "Pak,
    Ada apa ini ?
    Ada problem apa...?"

    Dia berkata dalam keadaan menangis...

    "Ustaz...
    Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ?
    Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...

    Saya bilang...

    "Kenapa hari ini gres tanya kubur ibu kau ?"...

    Dia bilang...

    "Tolonglah ustaz...
    Saya mau jumpa ibu saya ustaz,
    Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz ketika itu...
    Saya kini ini sudah gulung tikar ustaz,
    Isteri saya mati kecelakaan,
    Rumah disita bank,
    Mobil glamor saya semua dah disita bank,
    Tinggal 1 saja,
    Motor bau tanah itu..."

    Saya berkata...

    "Saya sanggup tunjukkan makam ibu kamu,
    Tapi dengan 1 syarat,
    Kamu jangan pegang watu nisan ibu kamu..."

    Sampai di pemakaman,
    Tak sempat saya turun dari mobil,
    Dia turun duluan,
    Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam,
    Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja,
    Sambil memanggil-manggil...

    "Ibu...
    Ibuuu...
    Ibuuuuu..."

    Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum hingga ke kubur ibunya,
    Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...

    Allahu Akbarrr...

    Mengucap panjang saya...
    Allah SWT tunjukkan kepada saya,
    Dikehidupan ini jawaban anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya,

    Semoga dongeng ini menjadi pelajaran di luar sana,
    Ambillah iktiar dari dongeng di atas,.

    "Dan apabila mata ibumu sudah tertutup,
    Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah,
    Yaitu doa seorang ibu"'


    Sekarang anda memiliki 2 pilihan,
    1. Biarkan Tulisan ini berada di page ini semoga orang lain tidak membaca,
    2. Menyebarkan ke Teman yang lain dengan klik 'Bagikan' semoga orang lain ikut terinpirasi dan Inysa Allah menerima pahala,

    Silahkan Di Share Ya...
    Semoga yang Klik Suka dan Share Akan Ditambahkan Rezekinya,
    Dan Diangkat Penyakitnya...
    Amin

    Thursday, 8 November 2018

    Mengatasi Rasa Was-Was Dalam Hati

    Mengobati Rasa Was-Was Syaithān


    Atau pernahkah Anda was was saat tengah solat Mengatasi Rasa Was-was dalam Hati


    Saudaraku yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

    Anda pernah mencicipi was-was  dari syaithān saat berwudhu?

    Atau pernahkah Anda was was saat tengah solat? 

     Ketahuilah, bahwa penyakit was-was merupakan penyakit yang biasanya dimulai saat seseorang bersuci dari buang air kecil. 

    ⇒ Dia usang di dalam kamar mandinya.
    ⇒ Dia mencicipi bergotong-royong ia tidak higienis bersuci.

    Setelah itu, syaithān pun beranjak ke tingkat berikutnya; digodalah orang tersebut dari cara wudhū'nya. 

    ⇒ Dia selalu mengulang-ulang wudhunya. 
    ⇒ Dia merasa bab tubuhnya ada yang tidak kena wudhū'. 

    Akhirnya diulang-ulang mungkin hingga berjam-jam, kemudian ia ulangi.

    Tidak hingga disitu, diajak lagi oleh syaithān ke tingkat berikutnya; diganggu shalatnya dari mengangkat takbiratul ihrām. 

    ⇒ Dia tidak mampu (susah/berat) mengangkat takbiratul ihram. 

    Kemudian, syaithān-pun menarik hati dia; sehabis ia dapat mengangkat takbiratul ihram kemudian digoda bacaan Al Fātihahnya. 

    ⇒ Dia susah menyebut kalimat-kalimat Allāh (surat Al Fātihah) sehingga ia mencicipi shalat begitu susah dan berat.

     Tidak hanya hingga situ; puncaknya syaithān akan menarik hati (meragukan) keimanan dia, sebagaimana disebutkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam sebuah hadits: 

    "Sesungguhnya syaithān tiba kepada kalian, kemudian ia menyampaikan kepada kalian:

    'Siapa yang membuat kamu?'

    Maka orang itu akan menjawab:

    'Allāh lah yang membuat saya.'

    Kemudian kata syaithān: 

    'Siapa yang membuat Allāh?'."

    Kemudian kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: 

    "Jika salah seorang dari kalian mendapat demikian, katakan: 

    آمَنْتُ بِاللّهِ

    'Saya beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla'."

    Baca Juga: 


  • Jika Tak Direncanakan Usia Kita Makin Tak Produktif
  • Orang Dinilai Dari Sifatnya yang Menonjol

  • Penyakit was-was bukan penyakit sembarangan, melainkan penyakit yang sangat berbahaya sehingga dapat menggoda/mempengaruhi/mengganggu keimanan (keyakinan) seseorang wacana adanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

    Lalu, apakah solusinya? 

    Solusi/kiat semoga kita terhindar (disembuhkan) dari penyakit ini?

    ■ PERTAMA | Hendaklah kita berdoa, memohon ampun dan meminta donasi kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla semoga di hindarkan dari penyakit ini.

    ■ KEDUA | Kita tidak mendengarkan (menuruti) bisikan syetan tersebut. 

    ⇒ Jika syaithān menyampaikan kepada Anda bahwa wudhu Anda tidak sah maka jangan Anda dengarkan.

    Sesungguhnya syaithān ialah seorang pendusta dan musuh yang faktual bagi kaum muslimin.

    Maka saat syaithān membisikan bahwa shalat anda tidak sah maka jangan Anda dengarkan, alasannya ialah sesungguhnya itu ialah bisikan yang menipu.

    ⇒ Setiap kali Anda penuhi/turuti bisikannya, maka penyakit was-was Anda akan ditambah oleh syaithān.

    ⇒ Setiap kali Anda mengulang shalat Anda maka penyakit was-was Anda makin bertambah.

    ⇒ Setiap kali Anda tidak mendengarkan perintah/bisikannya, maka Allāh akan hilangkan penyakit itu dari anda

    "Jangan Anda dengarkan atau "iya" kan atau benarkan, apa yang dikatakan oleh syaithān."

    ■ KETIGA | Bacalah ayat-ayat suci Al Qurān. 

    ⇒ Sebagaimana yang disebutkan dalam banyak hadits diantaranya kita disuruh: 

    ⑴ Membaca surat Al Ikhlāsh, surat Al Falaq, surat An Nās sebanyak 3 kali. 

    ⑵ Meludah di samping kiri kita. 

    ⑶ Mengatakan:

    "Āmantu billāh," 
    (Saya beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

    Dengan membaca do'a-do'a semacam ini, in syā Allāh kita dihilangkan dari penyakit was-was.

    ■ KEEMPAT | Yakin dan jangan pesimis. 

    ⇒ Janganlah Anda merasa anda orang yang paling dosa dan (telah) keluar dari agama Islam, alasannya ialah sebagian syaithān membisikan bergotong-royong Anda telah kufur jawaban ada sesuatu yang ada di dalam hati Anda.

    Janganlah Anda pesimis, optimis lah dalam hidup ! 

    Sesungguhnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda: 

    إن الله تجاوز عن أمتي ما وسوست بهصدورها ما لم تعمل به أو تتكلم 

    "Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengampuni (memaafkan) segala suatu yang ada (bisikan) dalam hati seorang hamba selama ia tidak mengerjakan atau selama ia tidak berbicara."

    (Muttafaqun 'alayhi dari shahābat Abū Hurairah)

    Kaum Muslimin yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, 

    Itulah beberapa kiat-kiat semoga seseorang terhindar dari penyakit was-was.

    Mudah-mudahan kita terhindar dan diselamatkan oleh Allāh dari penyakit yang berbahaya ini, sehingga dapat mengganggu keimanan kita kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

    Aamiin..

    Mudah-mudahan bermanfaat.

    Friday, 19 October 2018

    Cara Mengatasi Duduk Perkara Inner Child

    INNER CHILD KU = MASALAH TERBESARKU?
    By: Amalia Sinta

    Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child
    "Mbak Sin, saya udah baca teori parenting ini itu. Tapi kenapa saya masih simpel meledak-ledak ke anak ya? Padahal sebelum nikah, saya orang yang sabar. Sekarang anak bertingkah dikit, eksklusif saya bentak-bentak" Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child😭
    ♧♧♧

    "Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer, mbak. Aku murka sebab beliau buang-buang masakan yang udah capek-capek ku masakin. Dia bilang gak suka menunya. Tapi saya terlanjur kesel jadi saya paksa beliau makan. Aduuh, saya kok jadi kaya mamaku ya mbak, yang dulu suka maksa dan cubitin saya biar mau makan.." Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child😣
    ♧♧♧

    "Hampir tiap malem saya ciumin anakku yang lagi tidur, mbak. Itu caraku minta maaf ke dia. Meski saya tau, itu gak bisa menghapus kesalahanku yang gak bisa nahan amarah dan suka aturan beliau dikurung di kamar. Aku cuma pengen beliau dengerin saya sebagai orang tuanya mba. Sebetulnya saya gak mau begitu. Karena saya tau rasanya gak lezat banget, kaya yang dulu sering saya rasain ketika dieksekusi ayahku.." Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child😢
    ♧♧♧

    Mengapa rasanya kita susah sekali untuk tidak murka ya? Padahal hanya untuk hal kecil. Seolah kata sabar hanya menjadi pesan yang tersirat tanpa makna. Mengapa rasanya sulit sekali mengontrol emosi? Walau hanya untuk hal sepele. Seolah tanggapan atas doa semoga tak emosional tak kunjung datang.

    Bunda, Mungkin masalahnya bukan pada diri anak balita kita, yang memang sedang masanya bertingkah macam-macam. Mungkin masalahnya ada dalam diri kita sendiri. Mungkin inner child dalam diri kitalah yang bermasalah.

    INNER CHILD yaitu sosok anak kecil yang ada dalam diri kita ketika ini. Inner child menyimpan memori dan emosi tertentu atas sebuah kejadian di masa kecil. Inner child bisa positif yaitu sosok anak kecil yang menyimpan memori dan emosi ihwal kebahagiaan, misal rasa senang besar hati ketika piknik dan tertawa lepas di ketika itu. Inner child bisa pula negatif, yaitu sosok anak kecil yang menyimpan memori dan emosi negatif, yang sering disebut inner child yang bermasalah.

    Sosok inner child yang bermasalah ini bisa berupa anak di beberapa rentang usia, tergantung usia kita ketika mengalami kejadiannya. Misal bisa berupa usia 3 tahun yang merasa kesepian sebab tak mendapat cukup waktu, perhatian dan kasih sayang orangtuanya. Orangtuanya sibuk mencari harta, sampai lupa di rumah mereka punya harta paling berharga yang berjulukan anak.

    Bisa berupa anak usia 4 tahun yang memendam kesedihan dan kekecewaan pada orangtua yang terasa tidak adil. Dia tak pernah paham, kenapa menjadi abang harus selalu mengalah. Dia tidak mengerti, kenapa benar ataupun salah, beliau harus dieksekusi dalam kamar mandi yang terkunci sebab berantem dengan adiknya. Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child😭

    Bisa berupa anak usia 5 tahun yang trauma atas bentakan dan pukulan dari ayahnya ataupun dibully teman sekolahnya. Si anak tak bisa mengerti, mengapa orangtuanya eksklusif berteriak murka ketika melihat jam dinding sudah menunjuk ke angka tertentu. Dia harus segera memenuhi jadwalnya untuk mandi atau tidur, kalau tidak, beliau akan kena pukul Orangtuanya tak mau peduli, bahwa beliau hanya butuh waktu sedikit lagi menuntaskan susunan lego yang sedang dirangkainya dengan susah payah. Ia tak pernah diberi kesempatan untuk berpendapat.

    Dari kumpulan aneka kejadian selama hidupnya ketika kecil, akan tercipta beberapa inner child yang bermasalah dalam diri seseorang. Ketika kini kita mengalami kejadian yang sama, meski posisi kita sudah berubah jadi ibu, memori akan membangunkan lagi inner child yang usang tertidur. Dia akan marah, sebagai wujud ekspresi emosinya yang dulu tertahan. Maka kita menjadi ibu yang pemarah. Yang sebetulnya kita murka pada orangtua kita dulu, namun melampiaskannya ke anak kita sekarang. Anak akan jadi korban emosi orangtuanya, persis menyerupai kita dulu Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child😣

    Lalu bagaimana cara tetapkan mata rantai luka dan trauma masa kecil ini?
    Berikut cara self healing yang bisa dilakukan sendiri untuk menyembuhkan inner child yang bermasalah :

    1. PENERIMAAN

    Cara pertama untuk berdamai dengan inner child yaitu dengan menerimanya. Menerima bahwa iya, kita di masa kemudian pernah jadi 'korban', jadi anak yang dikasari, yang disakiti secara verbal ataupun fisik.

    Memang rasanya sungguh tidak enak. Rasa sedih, kecewa, marah, takut, kesepian, semua terasa menyesakkan dada. Tapi cobalah mengenali rasa itu lagi, terima bahwa kita memang pernah merasakannya. Menyangkalnya berarti sama dengan menyangkal keberadaan si inner child dalam diri kita.

    Bagaimana mungkin kita akan berusaha menyembuhkannya, bila kita tidak mau mendapatkan keberadaannya? Selama ini mungkin kita tidak menyadari kehadiran inner child dalam diri kita. Sering dianggap tidak ada, ataupun merasa sudah sembuh sendiri sebab kejadiannya sudah bertahun-tahun yang kemudian dan terlupakan.

    Tapi sebenarnya, rasa sesak itu masih ada. Hanya saja mengendap dalam hati terdalam. Dan sebetulnya luka tersebut masih terbuka. Maka ketika ada kejadian yang sama terulang, luka itu naik ke permukaan. Rasanya sungguh pedih perih ketika tertetesi emosi yang sama.

    Dan bila ketika itu tiba, ketika kejadian yang sama terulang, ketika anak kita melaksanakan suatu kesalahan yang sama dengan kita dulu, maka rasanya emosi dalam diri eksklusif ingin meledak.

    2. KOMUNIKASIKAN KE DALAM

    Bila terjadi hal demikian, segeralah jauhi anak. Jangan bereaksi apapun padanya. Karena hanya penyesalan yang akan didapat. Masuk ke kamar, tutup pintu, pejamkan mata dan bicara ke dalam diri kita sendiri, lewat hati.
    Ingat-ingat, apakah ada memory yang sama, kejadian yang sama menyerupai ini, ketika kita kecil dulu?

    Bayangkan inner child kita, panggil beliau dan bicaralah dengannya. "Wahai diriku yang kecil, datanglah. Hadirlah, saya ingin menemuimu". Hati akan menuntun kita untuk menampilkan inner child sesuai masalahnya. Jika masalahnya yaitu kesepian, inner child kita bisa berupa sosok anak yang sedang duduk memeluk lutut di pojokan yang gelap. Jika masalahnya yaitu kekerasan dan kurungan, inner child kita bisa berupa sosok anak yang tengah terisak menangis ketakutan dalam kamar mandi yang terkunci. Jika masalahnya yaitu kemarahan, inner child kita bisa berupa sosok anak kecil yang sedang memukuli tembok sampai tanggannya luka dan berdarah.

    Datangi perlahan, nyalakan lampunya. Belai lembut rambutnya. Katakan kau ingin menolongnya, menemaninya. Supaya beliau gak sendirian. Katakan kau ingin mengobrol dengannya. Supaya beliau gak kesepian. Awalnya mungkin beliau akan membisu saja. Tapi teruslah tersenyum padanya. Raih kepercayaannya. Bila beliau mulai mau membuka mulut, sapalah perlahan.

    Kau : hai, apa yang lagi kau rasakan?
    Inner child : dadaku sesak, jantungku berdebar, saya pusing.
    Kau : owh itu berarti kau lagi marah. Marah sama siapa, kenapa?
    Inner child : sama mama. Aku habis dimarahi mama. Aku niscaya dimarahin kalo minta main sama mama. Mama gak mau nemenin saya main. Makara saya selalu sendirian.
    Kau : oowh gitu. Mama kemana?
    Inner child : Mama kadang kerja, kadang di rumah. Tapi kalau di rumahpun saya gak ditemenin. Selalu disuruh main sendiri. Mama di rumah masak terus, nyapu terus, nyuci terus..
    Kau : aduh, rasanya gak lezat banget ya dimarahin dan selalu sendiri. Tapi kini ada saya yang nemenin kamu. Udah gak kesepian lagi kan.
    Inner child : iya, saya senang ada yang menemani..
    ♧♧♧

    Dengan berbicara pada inner child yang bermasalah, kita memperlihatkan kesempatan padanya untuk bercerita. Dengan menanggapinya, kita membantu beliau melepaskan emosi negatif yang selama ini mengurungnya. Setelah beliau merasa lega, kita pun akan mencicipi sebuah kelegaan. Satu batu dalam hati telah bisa disingkirkan.

    Terry Pratchett, seorang penulis novel fantasi terlaris pernah menyampaikan :
    "Hello inner child, I'm the inner babysitter!"
    Rasanya tepat sekali kalau diri sendiri yang paling pas untuk menjadi pengasuh bagi inner child kita. Karena diri sendiri yang pernah mencicipi emosi-emosi si inner child. Maka jadilah pengasuh yang memperlihatkan perhatian, kasih sayang dan pelukan yang dulu tak pernah kita sanggup dari orangtua..

    3. MEMAAFKAN

    Cara berikutnya yaitu memaafkan sikap kedua orangtua kita dulu yang garang atau berlaku tidak baik ketika kita kecil. Selain orang tua, maafkan pula nenek kakek om tante dan saudara kandung yang tinggal serumah. Karena mereka sangat mungkin berkontribusi menorehkan luka di batin kita. Memaafkan mereka sebetulnya bukan hanya demi kebaikan mereka. Tapi lebih kepada demi kebaikan diri kita sendiri.

    Amarah, apalagi dendam yang kita simpan dalam hati, bagaikan bara api yang hanya akan memperabukan diri sendiri. Maafkanlah kesalahan mereka. Mereka berlaku demikian bukan sebab tidak sayang. Tapi sebab ketidaktauan mereka ihwal ilmu parenting, sebab punya terlalu banyak anak tanpa bisa menyebarkan waktu dan perhatian yang adil, ataupun sebab tekanan ekonomi.

    Beruntunglah kita yang kini hidup di jaman serba internet, dimana aneka macam ilmu simpel diakses. Termasuk cara mengasuh anak. Lain halnya dengan orangtua kita. Dan besar kemungkinan, cara didik orangtua kita yaitu warisan dari kakek nenek kita.

    Maka ucapkanlah pada diri sendiri berulang-ulang:
    "Ayah ibu, saya sudah memaafkanmu. Aku percaya kalian sungguh mencintaiku. Akan slalu ku ingat betapa besar jasa kalian merawat dan membesarkanku. Kesalahanmu dalam mengasuhku hanya sebab ketidaktauanmu, bukan sebab tidak sayang. Aku telah memaafkanmu".


    Masa kemudian tak pernah bisa kita ubah. Tapi kita selalu bisa merubah sikap dalam menghadapinya. Maafkan ketidaksempurnaan masa lalu. Toh kita sudah diberi makan, diberi kawasan tinggal dan disekolahkan oleh orangtua. Tanpa mereka, kita tak akan tumbuh besar menyerupai ketika ini.

    4. MELEPASKAN

    Setelah memaafkan, rasakanlah beban berat itu akan menguap. Hati lebih ringan, pikiran lebih tenang. Lalu lepaskan sisanya. Lepaskan kenangan masa kemudian yang menyakitkan itu. Supaya tak ada lagi bayang-bayang masa kemudian yang akan menciptakan kita berulang melaksanakan kesalahan yang sama.
    Tiap bayangan itu datang, alihkan dengan melaksanakan hal yang kita suka. Supaya suasana hati kita jadi senang lagi. Kemudian fokuslah ke masa kini dan masa depan.


    Lakukan rangkaian self healing ini secara rutin. Ulangi untuk memanggil inner child Anda. Lakukan di ketika tenang, tidak ada orang. Bisa di malam hari ketika semua tertidur. Bayangkan sosok anak kecil dalam diri anda. Bicaralah dengannya, tanyakan perasaannya. Ingat kembali memori yang menyesakkan hati. Urai satu persatu problem yang belum terselesaikan. Ungkapkan satu persatu emosi yang masih tertahankan.

    Lakukan berulang sampai seluruh bayangan inner child yang tidak senang itu menghilang. Digantikan dengan inner child yang tersenyum, ceria, bersemangat dan bahagia.

    Martha Beck, seorang penulis lulusan Harvard University pernah menyampaikan :
    "Caring for your inner child has a powerful and surprisingly quick result : Do It and the child heals"
    "Dengan merawat inner childmu, akan memperlihatkan hasil yang luar biasa dan mengejutkan dalam waktu relatif singkat. Lakukan itu dan si anak akan sembuh."

    Maka rangkullah inner child kita, sembuhkan, dan kita akan melihat hasil yang menakjubkan. Diri ini akan lebih bisa memaklumi tingkah anak, akan tidak simpel murka dan hati terasa lebih damai.

    Namun bila Anda tak bisa menghadirkan inner child dan punya masa kecil yang sangat kelam, saya sangat menyarankan semoga Anda berkonsultasi dengan psikolog, semoga dibantu memanggil inner child yang bermasalah dan diharapkan sanggup menyelesaikannya dengan baik, semoga tidak mengganggu kehidupan Anda ketika ini yang telah menjadi seorang ibu. Agar Anda tidak mewariskan kesalahan yang sama dalam mengasuh anak, yang akan terus menurun ke cucu Anda kelak.


    Sudah cukuplah anak kita mencicipi juga sakitnya cubitan. Jangan ulangi lagi pukulan. Jangan biarkan beliau merasa sendirian, tak didengar pendapatnya, diabaikan dan hidup dalam ketakutan atas bentakan dan makian.

    Ayo putuskan mata rantai inner child ini. Terima. Komunikasi ke dalam. Maafkan. Lepaskan. Maka masa kemudian yang jelek itu akan menjadi pil pahit yang bisa menyebabkan kita pribadi yang lebih kuat.

    Menjadi ibu yang tahu cara merawat anak dengan baik, tidak melaksanakan kesalahan yang sama. Yang lembut namun bisa tegas ketika diperlukan, tanpa harus melukai perasaan maupun fisik anak. Kita bisa berdiri tegak sebagai ibu yang bahagia. Menjadi ibu yang sepenuhnya dicinta oleh belum dewasa yang tak dibentuk merana. Demi masa depan mereka yang istimewa.

    Selamat berjuang tetapkan mata rantai inner child ini bunda..
    Mari ciptakan memori masa kecil yang indah bagi buah hati kita

    Dan percayalah,
    Menjadi ibu itu jauh lebih menyenangkan
    Saat kita tak lagi dibayangi masa kecil yang menyedihkan..

    Untuk seluruh Ibu luar biasa di negri ini.. Aku nyesel banget abis cubit paha anak sampe beliau nangis kejer Cara Mengatasi Masalah Inner Child